Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, bertemu dengan awak media.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dubes Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, mengapresiasi Indonesia yang konsisten membela Palestina dalam merebut kemerdekaan dari penjajah Israel. Boroujerdi secara khusus menyebut Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebagai pahlawan pembela Palestina.
‘’Saya senang jadi Dubes di Indonesia dimana negara ini berada di sisi benar sejarah. Indonesia mengambil posisi tegas dalam membela Palestina,’’ kata Boroujerdi, dalam acara media briefing bertema Hari Internasional Al-Quds di kediamannya di Jakarta, Rabu (3/4/2024).
‘’Saya mengapresiasi pemerintah, menlu dan masyarakat Indonesia yang telah berupaya melindungi hak asasi manusia dari warga Palestina,’’ ujarnya. ‘’Sebagai dubes, saya melihat Jokowi dan Menlu adalah dua orang pahlawan yang berada di sisi benar sejarah.’’
Boroujerdi menyebut posisi Indonesia dan Iran sama yakni mendukung hak Palestina untuk merdeka. Kedua negara saling berusaha untuk mendorong upaya melawan aksi zionis Israel yang zalim terhadap Palestina.
Republik Islam Iran dan Republik Indonesia, kata Boroujerdi, sebagai dua negara yang penting secara bilateral maupun forum internasional. Kedua negara selalu mendukung perjuangan Palestina dan mendasarkan posisinya pada kemerdekaan penuh dan pembebasan Palestina.
Boroujerdi pun memuji sikap tegas dan berprinsip pemerintah, bangsa, presiden, dan menteri luar negeri Indonesia dalam mendukung Palestina dan mengecam kejahatan rezim Zionis. Sikap Indonesia, khususnya selama enam bulan terakhir, merupakan hal yang patut diapresiasi.
‘’Pidato berani Ibu Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Indonesia, di forum dan organisasi internasional seperti Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum PBB, Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Mahkamah Internasional, dan lain-lain menunjukkan kelanjutan dari dukungan Indonesia yang tiada henti terhadap terwujudnya kemerdekaan Palestina,’’ ujarnya.
Dengan kembalinya Indonesia menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB (2024-2026), Boroujerdi yakin negara berpenduduk mayoritas Muslim ini akan memperjuangkan hak-hak umat Islam di dunia. Tidak terkecuali hak-hak masyarakat tertindas di Palestina.