Ahli dari Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Franz Magnis-Suseno atau Romo Magnis, mengatakan presiden harus melayani semua masyarakat di sidang sengketa Pilpres 2024. Sekjen Gibran Center Roy Marjuk yakin presiden yang dimaksud bukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Romo Magnis tidak menyebut yang dimaksud dengan sebutan presiden adalah Presiden Jokowi. Karena Romo Magnis mengetahui bahwa, Jokowi bukanlah Presiden yang dimaksud. Romo Magnis sadar betul bahwa Jokowi adalah seorang Presiden yang mendermakan diri dan keluarganya semata-mata bagi bangsa dan negara,” ujar Roy Marjuk kepada wartawan, Rabu (3/4/2024).
Roy mengatakan bahwa pernyataan Romo Magnis di Mahkamah Konstitusi (MK) seperti layaknya guru besar berbicara di depan para mahasiswa. Dia mengajak semua pihak untuk menghargai Romo Magnis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Semua pihak yang terkait pada proses yang sedang berlangsung di MK tidak salah persepsi. Baik panitra, hakim dan kubu-kubu yang berseteru tidak membuat kesaksian Romo Magnis menjadi bola panas dengan menjustifikasi bahwa sosok presiden yang dimaksud adalah Jokowi. Semua pihak hendaknya menempatkan pernyataan Romo Magnis seperti pernyataan seorang guru besar senior dihadapan para mahasiswanya,” ujarnya.
“Cerdaslah bersikap, janganlah menganggap Romo Magnis hadir membela satu pihak dan menyalahkan pihak yang lain. Meskipun datang sebagai saksi ahli yang diminta kubu 03, Romo Magnis adalah guru kita semua. Beliau hadir di MK demi bangsa dan negara sebagaimana Presiden Jokowi yang ikhlas mendermakan apapun yang dimilikinya termasuk menyerahkan Putranya untuk rakyat Indonesia,” tambahnya.
Lebih lanjut, Roy juga menganggap Romo Magnis dan Jokowi adalah sosok penting bangsa. Dia yakin Romo Magnis tak bersebrangan dengan Jokowi.
“Kedua tokoh Presiden Jokowi dan Romo Magnis, adalah dua permata yang dimiliki Bangsa Indonesia. Keduanya berbuat tanpa pamrih untuk kejayaan Bangsa. Kedua tokoh itu berada di rel yang sama dan tidaklah mungkin bersebrangan. Sebaliknya, Romo Magnis mendukung kepemimpinan Presiden Jokowi dan, Jokowi pun menghormati Romo Magnis,” pungkasnya.
Sebelumnya, Franz Magnis-Suseno atau Romo Magnis, mengatakan Presiden harus melayani semua masyarakat. Romo Magnis menyebut Presiden yang menggunakan kekuasaan untuk menguntungkan beberapa pihak sama seperti mafia.
Hal itu disampaikan Romo Magnis saat memberikan keterangan dalam sidang sengketa Pilpres di MK, Jakarta Pusat, Selasa (2/4). Mulanya, Romo Magnis mengatakan presiden merupakan penguasa bagi rakyat Indonesia.
“Pertama, dia harus menunjukkan kesadaran bahwa yang menjadi tanggung jawabnya adalah keselamatan seluruh bangsa,” ucapnya.
Romo Magnis, yang merupakan Profesor Filsafat STF Driyakara, mengatakan Presiden yang menggunakan kekuasaan untuk menguntungkan keluarganya merupakan kesalahan fatal. Dia pun menilai jika hal itu terjadi, maka presiden telah kehilangan wawasannya sebagai presiden.
“Kalaupun dia misalnya berasal dari satu partai, begitu dia menjadi presiden, segenap tindakannya harus demi keselamatan semua,” ujarnya.
“Memakai kekuasaan untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu membuat presiden menjadi mirip menjadi dengan pimpinan organisasi mafia,” sambungnya.