TT Ads

[ad_1]


Jakarta, CNN Indonesia

Tim hukum Anies-Muhaimin (AMIN), Refly Harun enggan bertanya kepada Pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi yang dihadirkan sebagai ahli oleh tim hukum Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam sidang lanjutan gugatan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (4/4).

Awalnya Refly sempat mempertanyakan jabatan Hasan sebagai anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Hasan pun membenarkan.

“Saya ingin klarifikasi saja. Anda tadi bilang anggota TKN?” tanya Refly.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Iya,” jawab Hasan.

Refly pun kembali memastikan apakah Hasan sebagai jubir TKN dan tergabung dalam tim pemenangan Prabowo.

“Sebagai jubir?” tanya Refly.

“Iya,” kata Hasan.

“Berarti Anda bagian dari tim pemenangan Prabowo Gibran?” tanya Refly lagi.

“Betul,’ timpal Hasan lagi.

Melihat jawaban itu, Refly kemudian enggan bertanya kepada Hasan untuk menggali keterangannya.

“Ya sudah, terima kasih saya tak ajukan pertanyaan kalau gitu,” kata Refly.

Setelah itu, majelis hakim mempersilakan kubu Ganjar-Mahfud untuk bertanya kepada Hasan.

Nama Hasan Nasbi terdaftar sebagai salah satu Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 lalu.

HasanTunjukanBansos Lebih Pengaruhi Suara Ganjar

Dalam keterangannya di MK tersebut, Hasan membeberkan data survei Litbang Kompas tentang keterkaitan bantuan sosial (bansos) dengan keterpilihan setiap calon presiden dan wakil presiden 2024.

Hasan mengatakan survei tersebut menunjukan elektabilitas paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud paling tinggi di kalangan penerima bansos. Oleh sebab itu, menurutnya paslon 02 Prabowo-Gibran tidak bisa disimpulkan sebagai pihak yang paling diuntungkan dengan pembagian bansos di Pilpres 2024.

Dengan baseline pemilih 17 persen, elektabilitas Ganjar-Mahfud naik menjadi 22 persen di kalangan penerima bansos. Sementara paslon Prabowo-Gibran, dengan baseline pemilih 58 persen, elektabilitasnya hanya naik sedikit menjadi 58,16 persen.

Kemudian untuk paslon 01 Anies-Muhaimin (AMIN), dengan baseline 25 persen, elektabilitasnya justru rendah di kalangan penerima bansos. Elektabilitas AMIN di kalangan penerima bansos hanya 19,31 persen.

Hal itu dibeberkan Hasan sebagai saksi dari Prabowo-Gibran dalam sidang sengketa Pilpres di MK, Jakarta, Kamis (4/4).

“Jadi kalau ada komplain dari Mas Anies, komplain ke Mas Ganjar aja. Karena di penerima bansos, yang dapat keuntungan kasat mata itu adalah mas Ganjar-Mahfud,” kata Hasan.

Oleh sebab itu, dia juga berkesimpulan tidak ada kaitan pembagian bansos menjelang pemungutan suara dengan kemenangan Prabowo-Gibran.

“Tidak ada keuntungan apapun yang diterima oleh paslon 02 dari pendistribusian bansos,” ujarnya.

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud menggugat hasil Pilpres 2024 ke MK karena tidak terima dengan keputusan KPU memenangkan Prabowo-Gibran.

Anies-Muhaimin ingin MK mendiskualifikasi Gibran karena tak memenuhi syarat pencalonan.

Sementara itu, Ganjar-Mahfud ingin MK mendiskualifikasi Prabowo-Gibran karena melakukan kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif. Beberapa indikasinua, menurut mereka adalah politisasi bansos dan mobilisasi pejabat daerah.

(rzr, yla/kid)

[Gambas:Video CNN]



[ad_2]

Source link

TT Ads

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *