REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA — Penyesalan tak pernah datang di depan. Pasti dia datang di akhir. Begitulah perumpamaan untuk menggambarkan para pendosa.
Alquran Surah As-Syuraa ayat 44 berikut ini menjelaskan bagaimana para pendosa menyesal dan mereka minta dikembalikan ke dunia untuk dapat berbuat baik sebanyak mungkin. Begini bunyi ayat tersebut beserta tafsirannya.
وَمَن يُضْلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِن وَلِىٍّ مِّنۢ بَعْدِهِۦ ۗ وَتَرَى ٱلظَّٰلِمِينَ لَمَّا رَأَوُا۟ ٱلْعَذَابَ يَقُولُونَ هَلْ إِلَىٰ مَرَدٍّ مِّن سَبِيلٍ
Wa may yuḍlilillāhu fa mā lahụ miw waliyyim mim ba’dih, wa taraẓ-ẓālimīna lammā ra`awul-‘ażāba yaqụlụna hal ilā maraddim min sabīl
Siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada baginya seorang pemimpinpun sesudah itu. Dan kamu akan melihat orang-orang yang zalim ketika mereka melihat azab berkata: “Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?”
Tafsir ayat tersebut adalah sebagai berikut, sebagaimana dijelaskan Imam Ibnu Katsir
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang DzatNya yang Maha Mulia, bahwa apa yang Dia kehendaki pasti ada, tidak ada seorangpun yang bisa menghalangiNya; apa yang tidak Dia kehendaki pasti tidak ada, dan tidak ada seorangpun yang dapat mengadakannya. Dan bahwa siapa saja yang Dia beri petunjuk, maka tidak ada seorangpun yang dapat menyesatkannya. dan siapa saja yang Dia sesatkan, maka tidak ada seorangpun yang dapat memberinya petunjuk. Sebagaimana Allah berfirman: (dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya) (Surah Al-Kahfi: 17) Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberitahukan keadaan orang-orang zalim, yaitu mereka yang menyekutukan Allah (ketika mereka melihat azab) yaitu pada hari kiamat. Maka mereka berangan-angan untuk dapat kembali ke dunia (mereka berkata, “Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?”) sebagaimana Allah berfirman: (Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata, “Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman” (27) Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka (28)) (Surah Al-An’am)
Firman Allah: (Dan kamu akan melihat mereka dihadapkan ke neraka) yaitu di hadapan neraka (dalam keadaan tunduk karena (merasa) hina) yaitu sesuatu yang menimpa mereka akibat perbuatan yang telah mereka lakukan berupa perbuatan-perbuatan durhaka terhadap Allah SWT (mereka melihat dengan pandangan yang lesu)
Mujahid berkata bahwa maknanya adalah yang hina, yakni mereka melihat neraka dengan sekilas karena takut kepadanya. dan apa yang mereka takuti pasti terjadi menimpa mereka. Hal itu yang sangat ditakuti diri mereka, semoga Allah melindungi kita dari hal itu.
(Dan orang-orang yang beriman berkata) yaitu mereka berkata di hari kiamat (Sesungguhnya orang-orang yang merugi) yaitu, kerugian yang paling besar (ialah orang-orang yang kehilangan diri mereka sendiri dan (kehilangan) keluarga mereka pada hari kiamat) yaitu mereka dibawa ke neraka dan lenyaplah kesenangan mereka di alam keabadian, dan mereka mengalami kerugian. Dipisahkan antara mereka dan kekasih-kekasih mereka, teman-teman mereka, keluarga dan kerabat mereka, sehingga merasa kehilangan mereka (Ingatlah, sesungguhnya orang-orang yang zalim itu berada dalam azab yang kekal) yaitu yang abadi dan selamanya, tidak ada jalan keluar bagi mereka dari neraka.
Firman Allah SWT (Dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pelindung-pelindung yang dapat menolong mereka selain Allah) yaitu menyelamatkan mereka dari azab dan siksaan yang mereka alami (Dan siapa yang disesatkan Allah, maka tidaklah ada baginya sesuatu jalan pun (untuk mendapat petunjuk)) yaitu, tidak ada jalan keluar baginya.