Dalam suatu percakapam telepon tingkat tinggi, Biden menekankan kepada Netanyahu, bahwa serangan Israel terhadap para pekerja kemanusiaan yang memberikan bantuan ke Gaza dan “situasi kemanusiaan secara keseluruhan” di Gaza sebagai sesuatu yang “tidak dapat diterima,” menurut pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih berdasarkan pembicaraan telefon itu.
Biden, menurut Xinhua yang dikutip ANTARA di Jakarta, Jumat, “menegaskan perlunya Israel mengumumkan dan menerapkan serangkaian langkah spesifik, konkret, dan terukur untuk mengatasi kerugian warga sipil, penderitaan kemanusiaan, dan keselamatan para pekerja bantuan,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Menurut pernyataan itu, presiden AS menegaskan, “Bahwa kebijakan AS terkait Gaza akan ditentukan oleh penilaian kami atas tindakan segera Israel terkait langkah-langkah ini.”
Selain itu, Biden juga mendesak Netanyahu untuk menerapkan “gencatan senjata segera” dengan Hamas dan “secepatnya membuat kesepakatan untuk membawa pulang para sandera,” demikian bunyi pernyataan itu.
Percakapam telepon tersebut merupakan yang pertama antara kedua pemimpin setelah pasukan Israel pada Senin (1/4) melancarkan serangan udara yang menewaskan tujuh staf kelompok amal World Central Kitchen dalam perjalanan untuk mendistribusikan makanan kepada warga sipil di Gaza. Serangan tersebut menuai kecaman internasional.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (2/4), Biden mengatakan dia “sangat geram dan merasa pilu” atas tewasnya para pekerja kemanusiaan dari WCK.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2024