Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan mengapresiasi Direktorat Narkoba Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang menemukan pabrik narkoba jaringan buronan Fredy Pratama di Sunter, Jakarta Utara.
“Kinerja hebat ini diharapkan akan memberikan motivasi kepada jajaran Polri agar semakin gencar melakukan pemberantasan narkoba,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Edi mengatakan penemuan pabrik narkoba itu merupakan buah kerja keras Bareskrim. Tidak mudah bagi Polri untuk menemukan pabrik ini karena Fredy Pratama memiliki jaringan internasional dan memiliki banyak anggota yang tersebar di mana-mana.
Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim telah menggerebek pabrik ekstasi yang dikendalikan oleh bandar narkoba jaringan internasional Fredy Pratama di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
“Kami kembali mengungkap pabrik rumahan narkoba di Sunter, Jakarta Utara,” kata Mukti.
Baca juga: AKP AG delapan kali kawal narkotika milik Fredy Pratama
Fredy yang menjadi buronan kelas kakap Polri diduga bersembunyi dan berpindah-pindah negara. Sejak 2020 sampai 2023, Polri telah menyita barang bukti sabu-sabu dari jaringan Fredy Pratama sebanyak 10,3 ton.
Polri telah menangkap setidaknya 54 tersangka jaringan Fredy Pratama. Mantan Kepala Satuan (Kasat) Narkoba Polres Lampung Selatan AKP Andry Gustami telah dijatuhi hukuman mati karena menjadi bagian jaringan narkoba Fredy Pratama dengan mengawal pengiriman 150 kilogram (kg) sabu-sabu dan 2 ribu butir ekstasi.
Ayah Fredy, Lian Silas saat ini juga menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Banjarmasin karena menampung uang hasil kejahatan narkoba.
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024